Sunday, September 25, 2011

drummer pujaan saya.....

kenapa kamu jadi aneeeeeeeehhhhhhh????
kenapa rambutnya jadi gondroooooonnngggg????
kembalikan masa-sama sma drummer pujaan sayaaaaaaaaaa~~~
*gak jelas

tapi ini bukan mau cerita tentang drummer pujaan gue kok hehehehe
apalagi tentang brendon urie *gak nyambung

tapi semua ini gara-gara brendon urie yang super charming itu
karena gue pengen liat tu orang, gue pun membuka profil temen gue (yang kemarin nonton p!atd)
ehem

sebenernya gue udah liat fotonya dari hari apa tau sih
cuma tadi gue coba-coba liat profilnya
kesan pertama bagitu berharga *eaaaa
bukan lah. maksud gue, waktu pertama gue buka profilnya, gue langsung liat fotonya
wuih, lagi jalan-jalan ke mana lah itu. gue ngiri jadinya hahahaha
tapi pas gue perhatiin dia jadi beda

yah, gue tau sih, tiap orang itu pasti berubah. gak ada yang statis
tapi gue gak yakin itu kemauan dia
gue inget dia pernah cerita, kalo pacarnya yang 'ngedandanin' dia
pacarnya yang milihin baju, milihin sepatu, dia harus pake apa yang diminta pacarnya
kalo menurut pacarnya gak pas, dia harus ganti. no matter what
dalem hati gue, "ya Allah, kesian amat dah ni orang."

dan sekarang?
dia beda banget! kayak gak ngenalin gue
yah, tampangnya sih masih sama, tapi gayanya yang gak gue kenal
gue jadi mikir, apa ini kemauan dia?
apa ini kemauan pacarnya?
mudah-mudahan sih emang dia yang mau, bukan gara-gara 'didandanin' pacarnya
kalo emang maunya dia, ya bagus lah. biar gayanya udah beda, tapi paling gak dia gak kepaksa ngelakuin itu *barubah, maksudnya*
kalo kemauan pacarnya.....

gimana ya? mungkin dia bakal bilang gak kepaksa ato apalah. tapi gue yakin, dengan atau tanpa disadari sama dia, pasti ada satu bagian yang 'nolak'
dan kalo emang bener iya pacarnya yang nyuruh, gue bakal membenarkan apa kata raditya dika di salah satu bukunya:

"kenapa seseorang gak bisa mencintai orang lain for what he is, not for what he should be?"
*dalam kasus ini he nya diganti jadi she hehehehehe*

i miss the old you :)

Saturday, June 11, 2011

present - yudhit's story

tahu tidak, kalau ternyata bisa saja kita jatuh cinta pada orang yang jelas-jelas membenci kita? tahu tidak, kalau ternyata setiap orang itu punya rahasia masing-masing? tahu tidak, kalau ternyata kebahagiaan bisa datang dengan cara yang tidak terduga? dan tahu tidak, kalau ternyata cinta itu bukanlah cinta biasa karena memang tidak ada cinta yang biasa saja.

dan dia, dia yang berhasil menyentuh itu semua…

"the most beautiful moment of my life is… when i loved you after meeting you… now i know that you’re the biggest present of my life…"

sore itu gue baru aja balik dari mini market, dan berjalan menuju rumah yang udah gue sewa setengah tahun ini sambil memakai payung. maklum, sore itu memang gerimis. mungkin orang berpikir kalo gue cupu banget, gerimis sedikit aja pake payung. tapi mau gimana lagi, gue emang gampang sakit kalo kena gerimis. nasib.

gue berjalan sambil sedikit menunduk dan mendapati pintu pagar rumah sudah terbuka. gue mendongak dan mendapati seorang perempuan tengah melongok ke jendela dan mulai membuka pintu rumah dan melongok lagi ke dalam ruangan. penasaran, gue pun berjalan mendekati orang itu sambil ikut melongok ke dalam rumah, berusaha mencari tahu ada apa sampai-sampai dia melongok atau kalau bisa dibilang mengendap-endap.


tiba-tiba dia menengok dan berteriak kaget waktu mendapati gue di belakangnya yang ikut melongok ke dalam rumah. sama. gue juga ikut teriak karena kaget sampai-sampai gue jatuh dan payung juga belanjaan di tangan gue hampir kelempar. setelah berteriak orang itu langsung buru-buru masuk dan mengunci pintu rumah. gue pun langsung bangun dan menggedor-gedor pintu. sebenernya siapa sih dia? kenapa aneh benget deh? ini kan tempat tinggal gue

gue terus-terusan menggedor agar pintu dibuka. akhirnya dia membuka pintu juga. mungkin takut kalau lama-lama gue kehilangan kesabaran dan akhirnya menggedor pintu pake martil. gue pun menyerbu ke dalam, menghampiri perempuan itu yang duduk di ujung tempat tidur dekat jendela geser yang panjang. gue memperhatikannya sejenak, kemudian tersenyum dan mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri. gue menebak kalau dia adalah putri dari pemilik rumah yang gue sewa ini, laras. gue pun meminta bantuannya karena gue baru di Yogya.

tapi dia segera bangun dan berkata kalau gue gak bisa tinggal di sini. gue pun kaget. lah, kok gini sih? gue pun menjelaskan kalau gue udah bayar uang sewa selama setahun dan baru tinggal di sini selama enam bulan. tapi dia tidak peduli dan tetap pada pendiriannya bahwa gue harus angkat kaki dari rumah ini. lalu dia bangkit dan segera keluar. sadis bener nih cewek.

besoknya, saat gue baru mau berangkat ke kantor lengkap dengan kemeja biru muda yang lengannya digulung, dia datang membawa amplop cokelat dan menyerahkannya ke gue. dia bilang itu adalah uang sewa gue selama enam bulan. gue enggan buat menenrimanya, dan berusaha membujuk dia agar tidak tetap pada pendiriannya buat nyuruh gue pergi. dia tidak peduli dan menaruh amplop itu di atas meja sambil mengacungkan dua jarinya dan berkata ,”dua hari.” dia ngasih waktu dua hari buat gue angkat kaki dari sini. waduh, sadis. gue pun bengong. berabe nih kalo gini caranya. gue pengen nyamperin ke rumahnya sih, cuma di sebelah ini. tapi udah gak keburu waktu. bisa-bisa gue telat lagi. gue pun langsung ngambil kacamata frame hitam gue di meja dan buru-buru menyalakan mobil gue. uang gue tinggal gitu aja di meja.

sorenya, sepulang dari kantor gue langsung ngambil amplop cokelat yang ada di atas meja dan bergegas ke rumah laras. gue ketemu sama mamanya, bu heni, karena laras belom pulang kuliah. oh iya, bu heni pernah bilang kalo laras masih kuliah semester akhir. kalau dia gak ngambil course ke london mungkin dia udah lulus sekarang. bu heni bertanya maksud kedatangan gue, dan gue bilang buat mengembalikan uang sewa yang laras kasih ke gue. bu heni kaget dan meminta maaf atas kelakuan laras, dan menjelaskan kenapa laras begitu ngotot menyuruhku pergi. katanya dulu ada orang yang tinggal di sana selama beberapa lama, dan dua tahun lalu orang itu pergi buat melanjutkan sekolahnya. hanya itu alasannya dan dia pergi begitu saja. sejak saat itu laras berubah, dan menjadi sedikit kasar dan tidak mudah percaya pada orang lain. wajar saja, karena orang itu adalah pacarnya. mana ada sih cewek yang mau ditinggal gitu aja sama pacarnya? kalo gue jadi laras juga mungkin gue bakal gitu juga. gue bilang gak apa-apa ke bu heni. gue ngerti kok.

setelah beberapa saat gue ngobrol di teras rumah sama bu heni, laras datang dan dan terlihat kaget melihat gue ada di rumahnya. mungkin dia mikir kalo gue ngadu sama ibunya. emang iya hahaha. bu heni berdiri dan bilang ke laras kalo gue nyari dia, lalu masuk ke dalam rumah. laras membuka pintu pagar dan berdiri di depan gue. gue tersenyum dan menepuk-nepuk tempat duduk di sebelah gue agar dia duduk di situ. keningnya berkerut, tapi kali ini dia mengikuti kata-kata gue untuk duduk. gue menarik tangannya dan menaruh amplop cokelat berisi uang sewa selama enam bulan yang dia kembalikan tadi pagi. gue bilang kalo gue gak bakal pergi, dan terserah kalo dia mau datang terus dan nyuruh gue pergi. gue malah seneng kalo dia datang terus hehehe. gue tersenyum dan beranjak dari tempat itu meninggalkan dia yang perbelalak kaget. puas gue hehehehe. saat membuka pintu pagar rumahnya, gue menoleh sedikit dan teringat kata-kata bu heni tentang orang yang sebelumnya tinggal di rumah yang gue sewa. namanya bagas. rasa-rasanya gue tau…

laras terus berusaha buat nyuruh gue cabut dari rumah itu. tapi gue gak peduli. semakin dia gencar nyuruh gue pergi, semakin seneng gue karena dia pasti bakal datang ke rumah. sumpah ini menarik banget. ehm, oke. dia menarik banget. baru sekali gue nemu cewek yang kayak gini. beda aja. gue pun mencar-cari cara, mencari-cari alasan biar gue bisa ketemu dia, atau paling gak ngeliat dia. sukur-sukur bisa denger suaranya atau liat muka kesalnya waktu gagal nyuruh gue pergi hahahaha

sore ini gue pulang kantor lewat jalan memutar. rino bilang ada kecelakaan di jalan yang biasa gue lewatin, jadi macet. agak jauh memang, tapi gue jadi dapet ide juga gara-gara itu. gue melewati sebuah toko bunga, dan di situ gue melihat bunga mawar yang segar-segar seperti es jeruk. gue pun memarkir mobil di depan toko itu, dan berdiri di depan ember penuh bunga mawar. gue pun bingung milih yang warna putih, merah, pink atau yang kuning. setelah berkonsultasi sama mas-mas yang jualan, gue pun memutuskan untuk membeli mawar merah. setangkai. ya, Cuma setangkai. tapi untungnya mas-masnya gak gondok gara-gara gue Cuma beli setangkai tapi pake acara nanya-nanya segala.

gue pun pulang membawa setangkai mawar merah itu. sesampainya di rumah, gue langsung ke luar dari mobil dan menuju rumah laras. gue berdiri di teras, lalu menyadari sesuatu. gimana cara ngasihnya ya? masa tiba-tiba langsung gue kasih sih? gak lucu banget. laras keluar dan wajahnya tampak bertanya-tanya atas kedatangan gue. dan, saat itu yang ada di pikiran gue adalah zorro, entah kenapa. maka, gue pun langsung menggigit mawar itu dan bertepuk tangan sambil mengedipkan mata. dia tampak bingung tapi gue juga tau kalau dia berusaha menahan tawanya ngeliat tingkah gue. gue bilang ke dia kalo itu tarian ala zorro. yah, mudah-mudahan dia percaya. lalu gue mengulurkan mawar itu ke dia, tapi dia diem aja. dan gue pun menyadari sesuatu. mungkin dia jijik kali ya, kan mawarnya abis gue gigit. gue pun akhirnya mengeluarkan sapu tangan dari saku dan menggulungkannya di tangkai mawar lalu gue mengulurkan lagi mawar itu ke dia. dia masih gak mau nerima, dan akhirnya gue tarik tangannya dan menaruh mawar itu di tangannya, tersenyum lalu pergi. hehehe sukses!

setelah kejadian itu, gue pun memesan mawar dan minta mas-masnya buat ngirim mawar itu ke rumah laras. tiap hari. dan gue selalu memeriksa apa laras udah nerima mawar itu apa belum, dan tiap kali gue menemukan dia bingung sambil memegang mawar, gue nyengir kegirangan.

entah setan apa yang ada di pikran gue, sampe gue segitunya. ini pertama kalinya gue kayak gini. rasanya gue mulai gila. gue selalu cari cara buat ketemu laras. paling gak gue bisa liat dia lah biar dari jauh juga. sampai akhirnya gue memutuskan buat ngajak dia ke pantai. oke, gue maksa. gue narik dia ke dalem mobil karena dia gak mau. dia bilang ini penculikan, tapi dengan rasa percaya diri penuh gue bilang gak masalah kalo yang nyulik seganteng gue hahahaha.

ada alasan kenapa gue ngajak dia ke pantai. yah, selain gue suka pantai. dulu gue sering main ke pantai sama sahabat gue buat surfing. sesampainya di pantai, gue segera mengambil payung di bagasi. payung yang gue pakai waktu pertama kali gue ketemu dia. dia kelihatan bingung waktu gue bilang mau ngajak dia surfing. tapi kemudian gue menarik dia ke sebuah toko pernak-pernik laut, dan menunjuk dua papan surfing di pojok toko dan mengajaknya untuk surfing. gue tau dia gak bisa berenang, jadi gue bilang kalo kita masih tetap bisa surfing walaupun gak bisa berenang. kemudian gue membuka payung dan naik ke salah satu papan surfing itu. gue pun bergerak ala surfer pro mengikuti ombak sambil memegang payung. dia terlihat tertarik dan mencoba hal yang sama dengan gue. karena baru pertama kali, dia agak kesulitan dan gue pun memegang tangannya. dan kami mulai surfing dengan memakai payung di dalam toko itu sambil berteriak-teriak. gue seneng. sumpah.

selesai surfing, gue dan laras berjalan di atas pasir putih, di pinggir pantai. sesekali gue menunduk dan mengambil kerang, lalu menempelkan kerang itu ke kuping gue dan kemudian ke kuping laras. gue bilang kalo ada suara laut di dalam kerang ini. tapi kadang suara itu Cuma sugesti aja. gue pun melemparkan kerang tadi sambil berteriak. terus berteriak. laras memperhatikan gue, dan gue pun menantang dia untuk berteriak dan mengeluarkan bebannya. dia menolak pada awalnya. tapi kemudian dia mau melakukannya setelah gue goda kalo dia Cuma takut kalah. dia berteriak. terus berteriak sampai akhirnya dia merasa lelah sendiri. gue pun menarik tangannya dan menuju mobil untuk pulang sambil berkata bahwa semua akan baik-baik saja.


setelah acara ke pantai itu, sikap laras jauh lebih baik ke gue. dia mau jawab pertanyaan gue, bales senyum gue. kadang juga gue dan dia jalan-jalan keliling kota. senangnya. gue pun semakin gila di satu sisi. yap, gue tergila-gila pada laras. gue udah jatuh hati lebih jauh sama dia.

Mungkinkah dia jatuh hati, seperti apa yang kurasa? Mungkinkah dia jatuh cinta, seperti apa yang kudamba?

Oke, gue sudah menetapkan ini. gue harus meredakan ini semua, karena perasaan gue bisa tenang. gue harus ketemu laras. gue gak tau gimana nantinya, tapi paling gak gue harus bilang. tapi gimana caranya ya? gue jadi bingung. gak mungkin yang biasa aja. this is the first time.

akhirnya gue menuju rumah laras sambil membawa gitar. dia menyambut gue dengan tampang kebingungan dari balkon rumahnya. gue nyengir. sebenernya gue belom siap tapi ya mau gimana lagi, udah terlanjur juga. akhirnya gue mulai nyanyi sambil main gitar. yah, mungkin terdengar seperti teriakan daripada nyanyian.

pernahkah terlintas sesaat di benakmu kau ingin aku?
pernahkah gelisah merasuki hatimu kau ingin hadirku?
memang aneh tapi nyata bila kau dan aku jadi satu
bukan berarti tak mungkin bisa
karena dirimu yang aku mau
ku akan mengajakmu untuk lebih jauh
ku tergila-gila kepadamu, ku telah jatuh hati lebih jauh
itu yang ku mau untuk lebih dalam
ku tergila-gila kepadamu, ku telah jatuh hati lebih jauh
itu yang ku mau
percayalah tak ada yang tak mungkin bila hati ini telah bicara
biarkan semua mengalir apa adanya
karena dirimu yang aku mau
kubiarkan diriku untuk lebih jauh
tak perlu lagi kita membuang waktu
berikanlah satu kesempatan mengisi hari demi hari
katakan kau mau untuk lebih dalam

laras tertawa melihat gue. tapi gue tau kalo sebenarnya dia juga agak salah tingkah. dia berteriak kalo gue terlihat seperti orang gila, bikin konser di depan rumah orang malam-malam begini. tapi kemudian gue menggoda dia, dan bilang, “tapi suka kan?” laras tertawa. oke, gue pun menggaruk-garuk kepala gue yang sama sekali gak gatel. malu.

hari ini gue mengajak laras buat menjemput sahabat gue dari kecil ke Stasiun Tugu. gue seneng banget karena akhirnya bisa juga ketemu sama sahabat gue ini. laras tertawa waktu gue bilang alasannya datang ke sini adalah buat ngejenguk gue, dan selain itu buat mencari cintanya yang hilang. laras bilang seperti sinetron.

gue dan laras berdiri di depan peron tempat kereta sahabat gue berhenti. gak lama, yang ditunggu-tunggu pun tiba. gue lagsung menghambur untuk memeluk sahabat gue itu. kemudian gue menarinya untuk berkenalan dengan laras. mereka berdua tampak kaget dan sedikit kikuk. sepertinya benar tebakan gue kalo bagas yang dimaksud ibu laras adalah bagas yang ini. bagas memang mengambil s1 di Yogya dan kemudian melanjutkan s2 nya ke luar negeri. jadi mantan pacar laras adalah bagas sahabat gue dari kecil.

gue harus mengambil alih ini semua. suasana harus cair, jangan terus-terusan garing gini. gue pun nyengir sambil memperkenalkan bagas ke laras dan sebaliknya. setelah itu, gue mengajak bagas untuk naik ke mobil. dia duduk di jok depan, sedangkan laras di belakang. sesekali aku melirik laras lewat spion selama mengobrol dengan bagas. dia diam saja. gue pun mengajak bagas ke pantai, sama seperti dulu di mana gue dan dia sering ke pantai buat surfing. yah, bukan surfing beneran, tapi surfing jejadian kayak yang gue lakuin sama laras waktu itu. kali ini juga gue dan bagas mengulangi hobi kami berdua, surfing jejadian. laras terlihat tertawa atas kelakuan gue dan bagas.

setelah itu, kami bertiga jalan-jalan di pinggir pantai. gue mengandeng tangan laras sementara ngobrol sama bagas. gue sengaja gak mau nyinggung-nyinggung atau nanya-nanya masalah bagas ke laras atau sebaliknya. gue yakin walaupun laras udah sama gue sekarang, tapi ini semua gak mudah dan dia pasti butuh waktu. gue akan nunggu sampai dia siap cerita. kapan pun itu.

gue menoleh, laras terlohat lelah dan agak mengantuk. gue pun menawarkan untuk menggendongnya di punggung gue. dia menolak. tapi gue memaksa, dan akhirnya dia menyerah. laras melingkarkan tangannya di leher gue dan kepalanya bersandar di bahu gue. dia tertidur dalam sekejap. yah, dia pasti lelah.

bagas memperhatikan gue dan laras, lalu bertanya hubungan gue dan laras. gue nyengir. gue bilang ke bagas kalo gue sama sekali gak pernah kepikiran bakal ketemu laras. laras yang punya karakter dan gak lembut. tapi biar begitu juga laras telah membawa cinta buat gue, dan gue akan terus ada di samping dua. bagas terpana dan kemudian mengucapkan selamat ke gue. gue tersenyum, dan merasakan kalo laras mempererat pelukannya pada gue.


yah, gue emang gak tau kalo semuanya bakala kayak gini. gue ketemu laras, jatuh hati sama dia, dan ternyata dia itu mantannya bagas, sahabat gue. dunia sempit? entahlah. tapi yang jelas, laras udah membawa cinta dan kebahagian buat gue. gue gak mau nyakitin perasaannya.

The most beautiful moment of my life is…
… When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest present of my life
Baby girl, you’re my angel
Cuz I’ve fallen for you by your beauty
You, who grabbed my hand and pulled me out of the dark
Even when I’m struggling, I can smile because of you
Even when I fall down, I can get back up because of you
You are the only one in my life, that will never change,
Because my love for you is eternal
(You’re the one in my life)
I still have something to tell you
It might be a little late, but these are the words I never got around to say
The most beautiful moment of my life is…
… When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest present of my life
We would chat
We would stroll
These were the happy moments because it was just two of us
We are two different persons
But we’re alike
And sometimes people would ask if we are siblings
We walk the same path
And share the same view
I will protect you, so trust me
You’re the reason of my life
If it’s just two of us we can be forever happy
The most beautiful moment of my life is…
… When I loved you after meeting you
Now I know that you’re the biggest present of my life
I won’t let go of your hand
I will keep my promise like a man
Even time passes by
Even if the world changes
I will be by your side, because you’re the only one in my heart
Because I love you more than anyone else
You can’t be described with words
It wouldn’t suffice even if I shout that you’re the most beautiful person countless times
I will show you how much I love you
Because my love for you is eternal

post ke-100

Ya Allah, saya mau jadi apelnya...... *galau* *gak penting*


Perfection version B

it's (not) only words

tadi gue tiba-tiba teringat kata-kata temen gue pas lagi mandi, dan gue sadar banyak juga kata-kata temen gue yang 'ngena'. baik itu di sms, chatting maupun ngomong langsung sama gue hahahaha
mungkin orang-orang bakal mikir, "ah gitu doang"
tapi gak buat gue
beberapa di antaranya:

"susah buat gak suka semuanya, kalo lo udah suka satu" - guret waktu ngomongin dbsk

"cause you're unavailable, i'll always be the last one" - nasihat (ato apalah itu namanya) anprit

"selow" - dado, kapanpun di manapun

"lo sm gue aj, mau nyoba gw.." - boy, masalah bikin notes di facebook bpm *kata-katanya gak konsisten antara 'gue' dan 'gw' hahahaha*

"changmin mulu, inget bapaknya lilo hey!!" - anprit waktu gue galau changmin

"yang bikin cowok menarik itu tengkuknya. gue gimanaaa gitu waktu liat tengkuk nicholas saputra di bandara yang film aadc" - indro waktu di kelas ilper *iyalah, nicholas saputra gitu*

"savit suami gue jangan diambil ya" - anprit waktu gue bilang mau ngetweet siwon yang ultah bareng gue

"gue diem malah dibilang marah" - epih waktu dibilang gak bisa diem sama guret

"kak nanti kalo udah di sana jangan lupa gue ya" - diaz waktu gue bilang kalo gue mau di MK

"kalo lo liat langsung kan belom tentu bisa liat jarak deket" - vincent waktu gue ribut gak nonton zhoumi di jakarta

"mbak mbak, tau gak kalo mau ke tvri itu naik apa?" - mprit ke mbak-mbak di kereta waktu ngejar-ngejar SHINee sama gue

"iiih sedih bgt gw ngebayanginnya.. pertemanan antara dua hewan" - indro waktu si bulet mati ditungguin jiji

"alhamdulillah gue dapet di raja ampat" - nepi masalah k2n

"pulang lo, gue bawa hadiah nih" - kakak gue waktu bawa kelinci putih *yang akhirnya gue kasih nama bulet*

"gue selalu bilang mau dateng, tapi gak mulu sampe nyokap gak ada" - boim waktu gue kasih tau kalo nyokap udah gak ada :')

dan yang paling mantep menurut gue:
"aaahhh saviittt makasii makasiihh :) tengkyuu" - si TENGKUK waktu gue kirimin sms doa *hehehehe*

buat yang baca mungkin biasa, tapi buat gue gak
dari kata-kata di atas (belom semua gue tulis sih), gue bisa tau banyak tentang temen-temen dan orang-orang di sekitar gue. entah itu pikiran mereka, apa yang mereka suka, yang mereka mau dan banyak lagi hehehehe

Sunday, May 29, 2011

Kenapa harus ikut lagi?

Pertanyaan itu sebenernya udah lama ada di pikiran gue, sejak gue jadi mahasiswa baru dua tahun yang lalu *eaaaa udah tua gue

kenapa harus ikut tes masuk lagi?
yah, ini maksudnya buat yang udah dapet tapi masih ikutan lagi

gue sebenernya gak mau ambil pusing sih, sama ini
suka-suka lah mau ikut lagi apa gak
tapi gara-gara fenomena ikutan lagi ini gue jadi keteteran sendiri di UAS ini - yah, gak cuma gue sih

jadi, banyak junior gue yang udah dapet kuliah - FH UI woooyyyy - masih mau ikit SNMPTN lagi
pada gak puas apa yah? hemhem

mungkin mereka emang gak puas, karena masuk fh gara-gara kecelakaan
EBA - entering by accident *oke, lupakan bahasa gue yang ngaco ini
dan gue mungkin gak ngerasain jadi mereka gimana yang masuk karena kecelakaan dan masih napsu sama jurusan awal yang mereka ambil itu, karena gue masuk fh juga lewat jalur ppkb (dulu namanya pmdk, sekarang snpmtn undangan)

tapi ya, masa gak bersyukur sih?
walaupun niat utamanya bukan di fh, tapi masuk fh juga gak gampang
siapa yang tau kan rencana Allah gimana?
mungkin aja Allah sengaja masukkin lo ke fh biar jadi orang yang bener-bener orang *emang sebelomnya bukan orang?*
yah, siapa tau kan?

tapi ya itu, gue sebenernya gak mau ambil pusing sampe imbasnya kena ke gue lalalalalala
ujian sehari dua, dan asal lo tau semester empat ini bisa dibilang setan banget
kacau pokoknya, dan gue gak tau harus gimana
dan itu, gara-gara pada protes mau ikut snmptn ke biro pendidikan, dan diturutin, dan jadwal ujian jadi mepet
heyyyyy! angkatan gue juga banyak kok yang ikutan snmptn lagi tapi kaga ribet dan gak nyusahin orang
nyebelin deh pokoknya, dalam seminggu tidur cuma lima jam lalalalalalala
itu berarti sehari sejam, dan pada jatuh sakit

bener deh, gue mikir aja jadinya
pertama, kaga bersyukur apa udah dapet fh?
kedua, kalo mau ikutan jangan nyusahin orang lain dong
ketiga, gak kasian apa yah ngurangin 'jatah' adek kelas? hemhem

sori kalo gue jadi emosi jiwa gini
kesel deh, beneran. dan itu bukan cuma gue aja yang ngerasainnya
tapi yaaaa nasi udah jadi kerak
mau diapain lagi selain digoreng jadi rengginang juga susah
lalalalalala

salam no offense
from depok with kuciwo *loh?

He isn't my boyfriend

- but i love his hugs, his smile, his advice, his love, his kindness, and the times we laugh together


from time line galau yang gue temuin jumat malem

Monday, May 9, 2011

aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat, atau mungkin akalku yang tak lagi ada di tempat

Sunday, May 8, 2011

Untung (?) gue gak mati

ya jadi ini adalah cerita waktu gue cabut ke carita kemaren
kemaren pagi gue sama anak-anak main-main di pinggir pantai gitu kan
pasang nya lagi agak gede sih
awalnya kita cuma main truth or dare
trus tiba-tiba ada yang ngusulin buat tgandengan tangan rame-rame ke laut
awalnya sih biasa aja
pas kedua kalinya, gue udah bilang gak mau tapi terus aja ditarik dari sebelah kiri
orang di sebelah kanan gue belom jalan kan
jatoh lah gue
nah pas gue jatoh itu, gue liat ada ombak dateng
gue nengok ada temen gue yang deket situ
gue udah ngulurin tangan buat pegangan ke dia tapi kasih tak sampai *loh?
maksudnya tangan gue gak sampai

trus tiba-tiba aja ombaknya nyerbu gue
gue ketarik ke tengah dan ombaknya ngehantam semua badan gue
pikiran gue saat itu, "udahlah. mati lah gue."
gue inget bokap, dan pastinya tugas hukum lingkungan gue
abis ombak ngehantam gue gitu, trus gue kegulung sama ombak itu
air masuk lewat mulut dan hidung gue
gue kerasa ketarik lagi ke belakang, dan tiba-tiba kedengaeran suara, "lo kenapa?"
trus dia narik gue. gue gak liat sih orangnya, cuma liat kaosnya aja
sempoyongan abis
gak taunya yang nolongin gue adalah temen gue yang mau buat gue pegangan itu
gila, gue kira gue bakalan tamat di situ

trus pas gue udah berdiri, temen gue ada yang teriak, "kaca matanya gak ada!"
ah iya, kaca mata gue raib
trus dari sebelah kanan agak jauh ada temen gue yang negtawain gue
sumpah bete banget gue
pertama, gue udah gak mau ke jalan ke tengah tapi dipaksa dan ditarik
kedua, gue hampir mati
ketiga, kaca mata gue ilang
keempat, gue diketawain
APANYA YANG LUCU?????????

gue langsung cabut aja ke cottage dan gedor-gedor pintu kamar
pas pintu kamar dibuka, gue langsung masuk kamar mandi buat mandi
di kaki gue ada olinya
gue keluarin semua air ato lendir ato apalah itu yang dari laut
badan gue kotor dan penuh pasir
kaki gue lecet-lecet semua
dan badan gue serasa remuk

marah? iya, marah
bete? pastinya
yang jelas gue gak enak sama bokap masalah kaca mata itu
pas gue telepon boakp, bener aja bokap marah
gue gak didengerins ama sekali
bokap bilang, kalo gue ilang bokap mau jadi apa
iya. bukan masalah bendnya, tapi nyawa gue
nangis lah gue
gue ngerasa bersalah banget sama bokap
gue anak perempuan satu-satunya, dan yang terakhir
kakak gue cowok semua dan jauh lebih tua dari gue

gue langsung masuk kamar lagi buat nangis
pas gue nunduk di tempat tidur, air lautnya keluar terus dari idung gue
buset dah
lama, dan masih terus keluar
gak tau gue ngabisin berapa lembar tisu

trus ada bagian dari peralatan nyokap gue yang gue bawa ilang
gue lagi yang keilangan
tapi ya gimana?
untung gue gak keilangan nyawa gue kan
bete? banget!
badan gue serasa remuk
tapi untungnya bokap gak ngungkit-ngungkit
tapi bisa dipastikan, 80% deh, kalo bokap bakalan over protective lagi kayak dulu, sebelum nyokap gak ada

tapi yang jelas semoga gue cepet sembuh
tugas menanti jek!

Saturday, April 30, 2011

2 from 2AM

haloooo haaiiii *berasa jjong*
gue lagi nulis cerita lagi nih, tapi masih gue ketik di kompi karena laptop gue rusak keyboardnya *merana*
tapi kan lama nulis dulu, sedangkan tangan gue udah gatel mau ngeblog jadi gue buka-buka lagi file 2AM gue, apalagi mereka mau ke Jakarta tuh asik asik
nah ini ada 2 dari 2AM aja gue post
yang satu menceritakan seorang cowok yang menurut gue kurang-ajar-tapi-mau-gimana-lagi tapi kocak, satu lagi kasian sih kata gue. video klip nya juga endingnya sedih si abang ong nangis-nangis sesenggukan karena eunsoo mati hem *yaudah sama gue aja bang hehehehe*


WHAT SHOULD I DO?

My heart is beating wildly,
But because I knew it wasn’t for you
But for that person, it hurt so much
These days, whenever you look at me
That person’s face shows up
I am so sorry, meeting you
Was my life’s biggest blessing
I must be an idiot but I can’t stop myself
All I see is her

Oh, I even tried for a few days to forget her
but it is not working too well

What should I do? In your face
All I see is hers
Even if I tell myself that I shouldn’t act like this
It’s not working too well
What should I do? From your voice
All I hear is her
I guess my heart has already left you
And have begun to love her

Even when we meet
I look around to see if that person is there
When we walk down the street
I get scared that she might see
I can’t do this, I know that I shouldn’t be doing this
But the words “I love you” have become more awkward to say
I know you do your best for me
I can’t do the same for you

Oh, even if I tried to love you again, I know I can’t

What should I do? In your face
All I see is hers
Even if I tell myself that I shouldn’t act like this
Its not working too well
What should I do? From your voice
All I hear is her
I guess my heart has already left you
And have begun to love her

I wanted to be at your side forever
And take care of you
But my heart keeps on
Searching for that girl that is not you

What should I do? In your face
All I see is hers
Even if I tell myself that I shouldn’t act like this
It’s not working too well
What should I do? From your voice
All I hear is her
I guess my heart has already left you
And have begun to love her


YOU WOULDN'T ANSWER MY CALL

Even though I know you how much how much you hate it, I can’t do anything but this
In front of your door, just idly waiting

Even though I’m so miserable, it’s better than losing you
I can’t lose you, so I stay near you, in front of your door waiting

You who won’t answer my calls anymore, you who doesn’t want to see me at all
No matter how I beg for forgiveness, there’s already no use

Waiting by your door, even if you pretend you can’t see me
Brushing past my shoulder like seeing a stranger you just met
Waiting until you are willing to hear me say sorry

Looking at my phone ten times a day, even jumping at the slight sound
To find out if you had sent me a text message

At first, at first, I thought like normal fights you would come back
Because you’re such a nice girl you wouldn’t be so cruel to leave me

You who won’t answer my calls anymore, you who doesn’t want to see me at all
No matter how I beg for forgiveness, there’s already no use

Waiting by your door, even if you pretend you can’t see me
Brushing past my shoulder like seeing a stranger you just met
Waiting until you are willing to hear me say sorry

Friday, April 15, 2011

BAD GIRL, GOOD GIRL

yak, bener ini lagunya Miss A
gue banget kan? hahahaha
curcol nih jadinya gue hehehehe

You Don’t Know Me, You Don’t Know Me.

You Don’t Know Me, You Don’t Know Me, So, Shut Up, Boy.
So, Shut Up, Boy.
So, Shut Up, Shut Up.

You couldn’t say a thing in front of me, but you could talk badly about me behind my back. I’m dumbfounded.

Hello, Hello, Hello.
It seems like the first time, time, time you’ve seen a girl like me.
Why do you judge me?
Are you afraid of me, perhaps?

On the outside, I’m a Bad Girl.
On the inside, I’m a Good Girl.
You don’t even know me well, you only look at me from the outside.
I find your gaze to be funny because you see me as a pitiful girl.

When I dance, I’m a Bad Girl.
When I love, I’m a Good Girl.
When you watch me dance, you become mesmerized, but are you done after you watch?
I find your hypocrisy to be funny because you point at me.

These kind of clothes, this kind of hair, a girl who does these kind of dances is obvious.
You’re even more obvious.

Hello, Hello, Hello.
If you don’t have any confidence, go to the back, back, back.
You just need to step back.
Why do you keep making noise?
Don’t you know that your heart can clearly be seen?

On the outside, I’m a Bad Girl.
On the inside, I’m a Good Girl.
You don’t even know me well, you only look at me from the outside.
I find your gaze to be funny because you see me as a pitiful girl.

When I dance, I’m a Bad Girl.
When I love, I’m a Good Girl.
When you watch me dance, you become mesmerized, but are you done after you watch?
I find your hypocrisy to be funny because you point at me.

I’m looking for a man who can handle me.
I’m looking for a real man, not a man who acts like one through words.
Isn’t there a man who won’t make me anxious because he overflows with confidence?
So that I can be me, so that I can watch him freely from afar?

On the outside, I’m a Bad Girl.
On the inside, I’m a Good Girl.
You don’t even know me well, you only look at me from the outside.
I find your gaze to be funny because you see me as a pitiful girl.

When I dance, I’m a Bad Girl.
When I love, I’m a Good Girl.
When you watch me dance, you become mesmerized, but are you done after you watch?
I find your hypocrisy to be funny because you point at me.

You Don’t Know Me, You Don’t Know Me.
You Don’t Know Me, You Don’t Know Me, So, Shut Up, Boy.
So, Shut Up, Boy.
So, Shut Up, Shut Up.

hey, orang super rese yang keterlaluan!
gue emang gak cantik, gue tau. gue juga gak merasa dan ngaku-ngaku cantik
tapi tau apa lo tentang gue?
jaga ya omongan lo itu. lo gak tau gue
dan gue juga sama sekali gak mau, lo tau tentang gue atau gue tentang lo
not at all
jadi, tolong banget ya dijaga mulutnya itu

salam.

between scars and stories (repost dari boim)

hari ini gue mau santai-santai aja berhubung belakangan ini hidup gue gak ada santainya sama sekali
rabu malem si dado sms, minta kalo hari jumat gak ada ngumpul
katanya dia dan anak-anak mau main futsal dan udah booking lapangan
sama. gue juga males
tadi aja gue pulang jam satu lebih, pertama kalinya sejak masuk semester genap ini
sebenernya sih gara-gara gak enak badan, makanya gue cabut duluan
kalo gak pasti gue bakal ngumpul di ruangan keramat itu hahahaha

malem ini juga gue mau guling-guling aja
gak ada deh yang namanya ngedonlot undang-undang ato apalah itu
capek banget gue ngurusin kuliah *kadang gue pikir, ngapain harus kuliah sih?*
gue juga gak peduli masih ada laporan kunjungan ke kementerian perdagangan yang memanggil-manggil untuk dikerjakan
blah, sori ye, gue mau leha-leha malem ni hahahahaha

salah satu kegiatan gue saat berleha-leha adalah ngeblog. ya kayak gini
entah gue nulis ato cuma baca-baca punya orang
salah satunya baca punya boim, yang udah lama gak gue tengok gara-gara gak buka-buka blog juga *maaf im
baru sedikit, sih, tapi ada satu yang menarik banget buat gue
ada fotonya. katanya dia nemu di tembok fakultasnya. entah di gedung berapa *dan emang bener, di tembok fakultasnya banyak coretan unik. kreatif emang, beda sama di tempat gue hehehe*

tulisannya itu:
WE ALL HAVE SCARS
WE ALL HAVE STORIES


dan dia ngasih komen:
like every rose has its thorn, scar surely has its story

yayayayayaya bener
kita gak pernah tau kan apa yang pernah dialami seseorang?
gue pribadi juga mikir sih, gak bijak kalo gue cuma liat orang dari covernya aja
kayak masalah facemaker itu
i still cant forget and forgive anything for what i've done before
jadi... yah, karena kita gak tau makanya jangan sok tau

iya, mungkin gue sok tau. tapi itu buat fun ato nge-jokes aja sih
selebihnya gue mulai belajar sedikit demi sedikit (gak bisa langsung karena gue bebel) dari pengalaman
siapa yang tau kan, si A pernah ngalamin apa kan?
si A juga gak tau kan, cerita gue kayak gimana? kecuali kalo dia baca blog gue hehehehe
tapi itu gak semuanya juga nyehehehe

salam!

The Charming Tengkuk

oke, judulnya aja The Charming Tengkuk (bahasa Inggrisnya tengkuk apaan sih?), pasti ceritanya tentang tengkuk dong hehehe
tapi sebenernya ini agak (ato emang iya?) jijay gimanaaa gitu hemhem

jadi, semua berawal dari percakapan gue dan indro di kelas pada hari senin pagi, sambil mencuri-curi dari dosen kami yang kocak sekali itu (bukan mencuri barang loh yah, mencuri-curi ngobrol hehehe)
jadi si indro bilang, kalo magnetnya anak cowok itu ada di tengkuknya
gue kaga percaya, karena menurut gue ada di kakinya. maklum, abang max changmin itu long legged hehehehe
tapi indro bilang pas dia liat tengkuknya nicholas saputra yang scene bandara di AADC, dia jadi gimanaaaa gitu
yah, itu mah lain perkara. nicholas saputra gitu
coba kalo lo liat tengkuk yang lain hahahaha

tapiiii jengjengjengjeeeeeennnnngggg
sorenya gue berubah pikiran
gara-garanya gue pulang naik kereta sama indro dan dua temen gue yang seperti naik-naik ke puncak gunung: tinggi-tinggi sekali
berhubung itu udah sore, kereta penuh kan. ditambah ada dua ababil yang minta geser-geser padahal turunnya juga masih jauh. eh buset dah
akhirnya gue bergeser dan kehilangan pegangan karena ring buat pegangannya ada di atas dua ababil itu
mundurlah gue bersama dengan indro yang pegangan sama gue
gak lama, salah satu temen gue itu ikutan kegeser juga
bedanya, bukan sama ababil. tapi sama emak-emak hahahaha
dia jadi ada di depan gue
yah berhubung dia tinggi, yang keliatan sama gue ya tengkuknya itu

awalnya sih gue biasa aja. cuma merasa minder karena ni orang tinggi amat dah
tapi karena gak ada pemandangan lain dan keretanya juga penuh, yaudah deh entah dari stasiun mana (gak keliatan karena gelap) sampe depok gue cuma ngeliat tuh tengkuk
entah gue bengong ato gimanalah, yang jelas, kok gue ngerasa gimaaa ya pas liat tengkuknya itu
tengkuknya putih (yah, gak putih-putih amat sih), bersih pula, ada rambut tipisnya dikit. charming deh
jarang aja ada cowok bersih gitu kan? kakak gue aja dekil hehehehe
dan, yaudah deh. gue terjebak dengan teori tengkuk indro itu
gue akuin kalo emang ada magnet di sana hehehehe

terus, hari ini, saat gue mengakui hal itu pada epih dan indro, tu orang duduk di bagian depan
woooooo
tapi agak jauh sih, gak keliatan hahahaha
pas kelas berikutnya, atas saran epih gue duduk agak ke tengah, dari yang biasanya gue duduk di barisan paling depan bersama eka, gunyet, prito, indri dan meli
gue sama epih bingung mau di baris ke berapa. akhirnya kita ngetag dua baris (dasar gilaaaa) dan cabut beli gorengan ke kantin
pas balik ke kelas, tadaaaaaa ada tu orang di barisan yang gue tag pertama

nyehehehehehe gue sama epih pun pindah ke belakang
pas gue sama epih duduk di eblakangnya, tu orang sadar dan nanya, "kok tumben lo di belakang vit?"
eaaaa gue ngeles aja jawab hehehehehe
trus gue sama epih nyamperin eka yang lagi galau di koridor kelas deh hehehe

selama pelajaran, gue duduk di belakang dia. yah, gak pas banget sih
tapi ternyata mission failed
tengkuknya gak keliataaaaaannnnnn!!!!!!!!!!!!!
ketutupan kerah bajunya huhuhuhuhu
percuma aje dah gue sama epih cabut ke belakang gitu nguk

okeh, sekian cerita aneh gue ini
terserah mau nyebut gue pervert ato apa
tapi i have to say kalo teorinya indro bener hahahahaha
tapi ya itu, yang harus digaris bawahi adalah: gue cuma tertarik sama tengkuknya aja, bukan sama orangnya hahahahaha
*malu*

Monday, March 14, 2011

No ordinary love

Tahu tidak, kalau kita telah berpikiran salah pada orang yang belum kita kenal, akhirnya kita bisa menjadi benci pada orang itu? Tahu tidak, kalau ternyata benci dan cinta itu batasnya lebih tipis dari yang selama ini digembar-gemborkan dalam novel-novel roman atau bahkan cerita remaja-remaja labil? Tahu tidak, kalau ternyata kebahagiaan bisa datang dengan cara yang tidak terduga? Dan tahu tidak, kalau ternyata cinta itu bukanlah cinta biasa karena memang tidak ada cinta yang biasa saja.

Semua berawal ketika aku baru saja kembali dari course ku di London selama setahun. Saat itu, walaupun satu setengah tahun berlalu dan aku telah kembali, suasana hatiku masih kurang baik. Aku masih sering uring-uringan, serba salah dan serba tak enak. Kemudian, aku datang kembali ke tempat itu. Sepi, sama seperti satu setengah tahun lalu saat orang itu pergi. Aku melongok ke dalam. Tak ada orang. Tapi sepertinya tempat itu telah ada yang menghuninya. Tapi kenapa mama tidaak bilang padaku?

Aku terus melayangkan pandanganku ke dalam tempat itu. Saat kupegang kenop pintunya, terdengar bunyi ‘klek’ yang menandakan tempat itu tidak terkunci. Mungkin sekarang telah ada yang tinggal di situ. Ketika aku merasa ada sesuatu yang mendekat, aku menoleh dan tiba-tiba saja ia muncul mengagetkanku. Aku benar-benar kaget dan berteriak, lalu masuk ke dalam tempat itu dan menguncinya. Siapa dia? Aku sama sekali tidak tahu siapa laki-laki itu.

Dia pun sepertinya kaget dengan kehadiranku karena saat aku berteriak, dia pun melakukan hal yang sama, sehingga ia terjatuh dan payang yang dipakainya hampir terlempar. Ya, hari itu memang turun hujan, walaupun tidak besar. Kemudian, ketika aku masuk ke dalam tempat itu dan mengunci pintunya, dia mengetuk-ngetuk agar aku membukakan pintu untuknya. Yang kupikirkan saat itu hanyalah siapa dan mau apa dia sebenarnya. Jangan-jangan dia adalah orang jahat.

Dia terus mengetuk-ngetuk agar aku membuka pintunya dan meyakinkanku bahwa dia bukan orang aneh atau orang jahat. Aku tak bergeming. Namun, setelah kuyakin dia memang tidak bermaksud jahat, aku pun membukakan pintu. Dia langsung menghambur ke dalam dan menghampiriku yang sedang duduk di sisi kasur dekat jendela geser. Aku menanyakan siapa dia dan mau apa dia di sini. Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya, mengajakku berjabat tangan sambil menyebutkan namanya. Yudhit. Dia juga berkata bahwa dia berasal dari Jakarta. Ia menebak bahwa aku adalah putri dari pemilik tempat yang ia tinggali ini, bahkan meminta bantuanku karena dia masih baru di sini. Aku hanya menoleh tanpa membalas jabat tangannya. Lalu aku berdiri dan berkata bahwa dia tidak boleh tinggal di sini. Dia terlihat kaget, bertanya kenapa dia tidak boleh tinggal padahal dia telah membayar uang sewa untuk satu tahun, dan dia baru tinggal di sini selama enam bulan. Aku tidak peduli. Aku berkata akan mengembalikan uangnya, dan kemudian aku beranjak dari tempat itu.

Esoknya aku mengembalikan uang sewa yang telah dibayarkannya pada mama. Sebenarnya mama melarangku melakukannya, karena selain tidak sopan, menurut mama dan papa Yudhit adalah orang yang baik. Aku tidak peduli. Aku mengambil tabunganku di bank untuk mengembalikan uang sewa padanya. Dia terlihat enggan menerima uang itu dan berusaha membujukku untuk tidak menyuruhnya pergi. Aku memandangnya selama beberapa detik, lalu menaruh uang itu di meja. Aku mengacungkan dua jariku sambil berkata ‘dua hari’. Ya, aku memberinya waktu selama dua hari untuk menemukan tempat tinggal baru. Mungkin aku terlihat sangat jahat dan tidak sopan, karena tempat itu hanyalah sebuah rumah sederhana dengan konsep minimalis yang ada di sebelah rumah yang kutempati bersama orang tuaku. Tapi bagiku tempat itu sangat berarti. Ada banyak kenangan di sana, dan aku tidak mau ada yang mengambil alih tempat itu.

“I’m so tired of being here, surprised by all my childish fears. And if you have to leave, I wish that you would just leave. Cause your presence still lingers here, and it won’t leave me alone. These wounds wont seem to heal. These pain is just to real. There’s just too much that time cannot erased…”

Ketika aku kembali dari kampus, aku melihat Yudhit tengah mengobrol bersama mama di teras depan rumahku. Saat melihatku masuk, mama berdiri dan berkata bahwa Yudhit mencariku dan kemudian beliau masuk ke dalam. Aku menghampiri Yudhit, berdiri di depannya. Dia menepuk-nepuk kursi, menyuruhku duduk di sebelahnya. Keningku berkerut. Memang ini rumahnya? Kenapa dia yang menyuruhku duduk? Namun kali ini aku menurutinya dengan duduk di sampingnya. Dia tersenyum memandangku, lalu mengulurkan tangannya dan menarik tanganku. Aku terbelalak kaget. Apa maksudnya seperti itu? Tapi kemudian ia meletakkan sebuah amplop berwarna cokelat dan berkata bahwa ia tidak akan pergi dari tempat itu. Ia tidak peduli apakah aku akan terus datang dan mengganggunya dengan menyuruhnya pergi atau apa. Bahkan dia berkata bahwa dia akan senang sekali jika aku datang. Dia kembali tersenyum, dan beranjak pergi kembali ke rumah di sebelah rumahku. Aku ternganga tak percaya. Dasar orang aneh.

Beberapa waktu telah berlalu, dan aku masih saja gagal menyuruhnya untuk pergi. Sampai di suatu sore dia datang dengan membawa setangkai mawar merah dan berdiri di teras depan rumahku. Saat aku keluar untuk mengtahui apa maunya, dia menggigit tangkai mawar itu dan bertepuk tangan sambil mengedipkan matanya. Lalu dia memberikan mawar itu padaku sambil berkata bahwa tadi adalah tarian ala Zorro. Aku berusaha menahan tawaku dengan mengerutkan keningku dan menyipitkan mataku. Zorro dari mananya? Dia memandangku karena aku tidak juga mengambil mawarnya. Kemudian, seperti menyadari sesuatu, dia mengambil sapu tangan dari saku celananya dan menggulungkannya di tangkai mawar yang ia pegang. Dan, kejadian itu terulang lagi. Dia menarik tanganku dan menaruh mawar bersapu tangan itu dalam genggamanku. Lalu, ia tersenyum dan kembali ke tempatnya. Aku masuk ke dalam rumah dengan menggenggam mawar Zorronya sambil tertawa. Tapi mawar itu mengingatkanku pada sesuatu. Pada seseorang yang telah pergi.

“I tried so hard to tell my self that you’re gone. But though you’re still with me, I’ve been alone all along…”

Setelah hari itu, setiap hari aku mendapatkan setangkai bunga mawar di teras rumahku. Entah itu mawar merah atau putih. Mama bilang begitu keluar rumah mawar itu telah ada di sana. Aku curiga Yudhit yang mengirimkannya, karena aku sering melihatnya tersenyum dari dalam mobilnya saat melihatku memegang mawar. Orang aneh. Sampai suatu hari, dia mengajakku untuk pergi ke pantai. Aku menolaknya, tapi dia memaksaku dengan menarikku ke dalam mobilnya. Aku bilang ini adalah penculikan, namun dengan penuh percaya diri dia bilang tidak apa-apa kalau penculiknya setampan dia. Dasar orang aneh yang narsis.

Sesampainya di pantai, dia mengambil dua buah payung dari bagasi mobilnya dan memberikannya satu padaku. Dia bilang akan mengajakku surfing, tapi aku sama sekali tidak melihat ombak yang bagus untuk surfing. Lagipula aku tidak bisa berenang dan tidak membawa peralatan untuk surfing. Dia menarikku ke sebuah toko di pinggir pantai yang menjual pernak-pernik berbau laut. Kemudian dia tersenyum dan menunjuk dua papan surfing di pojok toko, lalu mengajakku untuk menaikinya. Katanya, kita tetap dapat surfing walaupun tidak bisa berenang. Dia membuka payungnya ketika naik ke atas papan itu, lalu bertingkah seolah-olah ia berada di tengah ombak yang bagus dan berteriak sambil bergoyang-goyang mengikuti ombak yang ada di imajinasinya itu. Aku tertarik dan mengikutinya. Tapi ternyata tidak semudah yang kubayangkan, sehingga Yudhit harus memegangi tanganku dan kami berdua surfing di atas papan di dalam toko sambil berpayungan dan berteriak seolah-olah kami ada di tengah laut. Idiot memang. Tapi cukup menyenangkan.

Setelah itu kami berjalan di atas pasir putih. Sesekali dia merunduk, mengambil kerang dan menempelkannya di telinganya, lalu beralih ke telingaku. Ada suara laut di dalamnya. Tapi, katanya, suara laut itu belum tentu benar. Terkadang itu hanya sugesti orang saja karena kerang itu memang ada di pinggir pantai seperti ini. Kemudian dia melemparkan kerang itu ke air dan berteriak. Aku memperhatikannya. Dia terus berteriak. Lalu dia menantangku untuk berteriak melawannya, dan melawan semua beban di pikiran. Aku tidak mau, tapi kemudian dia menggodaku bahwa aku takut kalah. Akhirnya aku terjerumus juga dalam arena itu. Adu teriak di pinggir pantai. Benar saja, aku merasa lega setelah berteriak-teriak seperti itu. Dia berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja dan menarik tanganku menuju mobil untuk pulang. Ya, semuanya akan baik-baik saja. Aku harus bangkit. Kadang kebahagiaan memang sulit untuk dilupakan. Sulit tapi pasti bisa.

Sejak saat itu sikapku menjadi lebih ramah pada Yudhit. Aku membalas senyumnya jika dia tersenyum padaku, menyapanya jika dia menyapaku. Bahkan kadang kami pergi berkeliling bersama di akhir minggu. Dan entah kenapa belakangan ini aku merasa bahwa senyumnya manis sekali. Ah, padahal sebelumnya aku sebal sekali pada senyumnya itu. Entahlah. Tapi yang jelas sekarang aku lebih menikmati hidup dari sebelumnya. Mama bilang, aku tengah jatuh cinta. Aku hanya tertawa menanggapinya. Apa iya? Dan malam itu aku, saat aku berada di balkon untuk menghirup udara segar sehabis hujan, aku mendapatkan Yudhit berada di halaman rumahku dengan membawa gitar. Ketika melihatku, ia tersenyum dan mulai bernyanyi sambil memainkan gitar, yang menurutku lebih ke arah teriak daripada bernyanyi.

“pernahkah terlintas sesaat di benakmu kau ingin aku?
pernahkah gelisah merasuki hatimu kau ingin hadirku?
memang aneh tapi nyata bila kau dan aku jadi satu
bukan berarti tak mungkin bisa
karena dirimu yang aku mau
ku akan mengajakmu untuk lebih jauh
ku tergila-gila kepadamu, ku telah jatuh hati lebih jauh
itu yang ku mau untuk lebih dalam
ku tergila-gila kepadamu, ku telah jatuh hati lebih jauh
itu yang ku mau
percayalah tak ada yang tak mungkin bila hati ini telah bicara
biarkan semua mengalir apa adanya
karena dirimu yang aku mau
kubiarkan diriku untuk lebih jauh
tak perlu lagi kita membuang waktu
berikanlah satu kesempatan mengisi hari demi hari
katakan kau mau untuk lebih dalam”

Aku tertawa melihat tingkah makhluk satu ini. Entah kenapa selalu saja ada ide-ide gila yang mengalir di otaknya. Tapi di satu sisi aku merasakan pipiku panas. Yah, mungkin warnanya seperti kepiting rebus sekarang. Untuk mengalihkannya, aku berteriak padanya bahwa ia seperti orang gila karena membuat konser malam-malam di halaman rumah orang. Tapi kemudian dia menggodaku dengan berkata, ‘tapi suka kan?’ dasar! Aku tertawa, dan dia terlihat malu-malu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Hari ini Yudhit mengajakku ke Stasiun Tugu untuk menjemput sahabatnya sejak kecil. Katanya, dia sudah lama tidak bertemu dengan sahabatnya ini. Sekarang sahabatnya datang untuk menjenguknya, sekaligus mencari cintanya yang hilang. Aku tertawa kecil, terdengar seperti sinetron. Tapi aku sangat senang melihat antusiasme Yudhit. Dia pasti sangat merindukan sahabatnya itu.

Yudhit menggandengku menuju peron tempat kereta yang ditumpangi sahabatnya itu berhenti. Kami menoleh ke segala arah mencari sahabatnya ketika para penumpang dari kereta itu turun. Dan, aku kembali melihatnya. Melihat orang itu. Orang yang dua tahun lalu pergi begitu saja dengan alasan akan melanjutkan sekolahnya, dan meninggalkanku tanpa kepastian apapun. Dan ternyata dia adalah sahabat Yudhit. Ya, Bagas adalah sahabat Yudhit. Aku benar-benar kaget saat mengetahuinya. Namun aku usahakan untuk tersenyum saat menjabat tangannya. Sepertinya Bagas juga kaget karena dia terlihat agak kikuk.

“Selang waktu berjalan kau kembali datang. Tanyakan keadaanku. Kubilang, ‘kau tak berhak tanyakan hidupku…’”

Aku sama sekali tidak menyangka kalau Bagas adalah sahabat Yudhit sejak kecil. Aku hanya diam saja di jok belakang mobil ketika Yudhit dan Bagas mengobrol, walaupun aku sadar bahwa Bagas kurang nyaman dengan situasi ini. Sama sepertiku. Tapi aku sama sekali tidak mau menyakiti Yudhit, maka aku diam saja di belakang. Lalu, aku jadi berpikir mengenai tujuan Bagas datang ke sini untuk mencari cintanya yang hilang. Apa dia bermaksud mencariku? Kalau iya, apanya yang hilang? Dia yang meninggalkanku tanpa kepastian. Itu tidak bisa disebut hilang kan?
Yudhit mengajak Bagas ke pantai. Lalu, entah hobi atau bagaimana, dia mengajak Bagas surfing di toko itu lagi seperti dia mengajakku waktu itu. Aku tertawa melihat kekonyolan mereka berdua karena tingkah mereka saat ini jauh lebih bodoh dari aku dan Yudhit pada waktu itu. Kemudian, setelah surfing di toko itu, kami berjalan menyusuri pasir putih. Yudhit dan Bagas banyak mengobrol, sedangkan aku lebih memilih diam dalam genggaman tangan Yudhit. Ketika aku mulai lelah, Yudhit kemudian berjongkok di depanku dan menawarkan untuk menggendongku di punggungnya. Aku menolaknya, tapi dia memaksa dan akhirnya kuturuti kemauannya. Aku melingkarkan tangan di lehernya, menyandarkan kepalaku di bahunya dan perlahan-lahan menutup mataku. Tapi aku belum tertidur, hanya mataku saja yang tertutup.

Kudengar Bagas bertanya pada Yudhit bagaimana hubungannya denganku. Aku bisa mendengarnya dengan jelas karena memang aku belum tertidur walau mataku sudah tertutup. Yudhit berkata bahwa tidak pernah terpikirkan olehnya akan bertemu denganku. Aku yang menurutnya berkarakter dan tidak lembut. Tapi walaupun begitu, aku membawa cinta untuknya. Sebenarnya aku tidak suka Yudhit bilang kalau aku tidak lembut. Kemudian Yudhit melanjutkan bahwa ia akan terus ada di sampingku dan Bagas mengucapkan selamat padanya. Aku mempererat pelukanku padanya karena tanpa disangka-sangka dia membawa kebahagian baru padaku walaupun dengan awal yang tidak biasa. Dan aku telah memilih Yudhit, walaupun Bagas kembali lagi. Kebahagiaan memang bisa saja datang dengan cara yang tak terduga, yang dibawa oleh orang yang tak terduga juga. Sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa kebahagiaan itu akan datang lagi padaku setelah semua ini. Tapi nyatanya dia datang lewat Yudhit, yang sebenarnnya lebih cocok menjadi seorang pelawak daripada seorang arsitek. Mungkin jika dia sudah tidak laku lagi sebagai arsitek, aku akan mengusulkan dia untuk beralih profesi menjadi pelawak saja.

This could have been just another day, but instead we're standing here
No need for words it's all been said in the way you hold me near
I was alone on this journey, you came along to comfort me
Everything I want in life is right here

'Cause this is not your ordinary, no ordinary love
I was not prepared enough to fall so deep in love
This is not your ordinary, no ordinary love
You were the first to touch my heart
And everything's right again with your extraordinary love

I get so weak when you look at me
I get lost inside your eyes
Sometimes the magic is hard to believe, but you're here before my very eyes
You brought joy to my world, set me so free
I want you to understand, you're every breath that I breathe

From the very first time that we kissed
I knew that I just couldn't let you go at all
From this day on, remember this:
That you're the only one that I adore
Can we make this last forever
This can't be a dream
'Cause it feels so good to me

Tuesday, March 8, 2011

not really a facemaker

halo, bertemu lagi dengan saya di sini heheheh

okeh, langsung aja deh ya
jadi gini ceritanya.....
gimanya ya mulainya? hem hem hem

jadi gini, ada seseorang *cailah*, gue manggilnya facemaker
awalnya sih gak gue panggil gitu, gue menyebut dia dengan merk obat hehehehe
jadi ceritanya temen gue pernah suka sama dia (duh gue pengen ketawa kalo inget ini)
dan dia jadi galau gara-gara ni cowok
gue sama anak-anak kerjaannya ngecengin temen gue itu kan

nah, waktu itu kan ada acara di kampus pas akhir semester satu
si mr. facemaker yang belom disebut facemaker itu dateng
trus dia kayak ngeliat gue gimanaaaa gitu dari dalem ruangan
eh buset, emang gue setan apa dia sampe segitunya?
ato dia ngira gue mas-mas kayak yang orang kira selama ini? (--")a

yah, pokoknya gue menilai dia itu tukang tepe lah sejak saat itu
apalagi waktu temen gue nyuruh gue buat nge-add facebooknya
dan isinya.... ahahahahahah tuh kan, tepe!!!

waktu terus berjalan, dia jadi berubah *tenang, ini bukan iklan sabun muka dan sebagainya yang tiba-tiba si model jadi keren*
jadi beda aja, gak keliatan polosnya lagi *dia dulu polos loh, walau kata gue tepe juga hehehehe*
yaudah, gue sih bodo amat asal dia gak macem-macem ma gue kan

dan... jengjengjeng~~~
he became a facemaker
istilah ini gue yang bikin sebenernya, karena menurut gue dia jadi suka making a face gitu
jadi tepe, dan ekspresinya suka berubah-ubah (yang menurut gue itu dibuat-buat)

gue gak pernah ngomong sama dia
gue cuma liat dia dari jauh *ih tinlit banget deh cuih*
tapi pas abis lebaran kemaren dia nyamperin gue, ngajak salaman sambil bilang, "minal aidin ya pit..."
gue kelabakan, dikirain gak bakal nyamperin tu anak, yaudah gue jawab, "sama-sama..."

yah pokoknya gitu deh
pikiran gue tentang dia gak berubah: dia itu facemaker
tukang bikin-bikin ekspresi hehehehehe
sampe semester empat ini

semester ini gue entah kenapa ketemu mulu sama ni anak
ternyata di balik ke-facemaker-an nya, dia baik kok
gak facemaker facemaker amat hahahahaha
tapi kalo soal tepe mah, tetep!
gak kalah deh dia sama don juan duren tiga hahahahaha
dan, yah, gitu deh...
intinya dia baik

intinya, ternyata apa yang lo kira, lo pikir atas sesuatu atau seseorang yang lo belom kenal itu, belum tentu bener
buktinya? ya si facemaker itu hehehehe
yah, walaupun anggapan gue ada yang bener juga yaaa hehehehe

duh, dasar facemaker hahahahahahaha











(bisa bikin galau juga ternyata)

Saturday, February 26, 2011

Sadis

bukan, ini bukan berarti gue orang yang sadis
tapi gue emang mau cerita tentang balas dendam yang manis kayak albumnya MCR

jadi gini ceritanya.....
waktu bulan februari 2009 kan gue ikut lomba ekonomi tingkat nasional di kampus gue
gue sekelompok sama echi sama si ubis
trus di lomba itu gue ketemu orang yang pernah ikut lomba di bogor waktu taun 2008
dan, di lomba itu juga ada adek kelas dia. dia disebut x aja yah

nah, di lomba itu, yang gue akuin emang susah, gue dan temen-temen gue cuma sampe quarter final
yah, lumayan lah
gue bersyukur walaupun agak kecewa dan gak enak juga sama bu sun
tapi ada satu yang bikin gue geregetan: si x curang!
dia ngasih tau semua hal, termasuk pengumuman siapa yang lolos di lomba itu (dan gue curiga, jangan-jangan soalnya juga ato dikasih yang gampang sama si x itu) ke adek kelasnya itu
ahelah kampret banget deh
bikin emosi. gue gak suka banget

abis itu cuma bisa ber-sadis-ria aja
"semoga Tuhan membalas semua yang terjadi kepadaku, suatu saat nanti~"
aaahhhh keseeeelll rasanya
bukan karena kalah, tapi karena curangnya itu loh
pengen gue lempar pake kapak rasanya

akhirnya, bulan mei di tahun yang sama gue ikut lagi lomba di bogor itu
lomba yang waktu taun 2008 dimenangin sama x
seperti biasa, sekolah gue ngirim 4 tim
dan sekolah si x cuma ngirim 1 tim
bukannya sombong, tapi dari pertama liat tim dari sekolah x itu gue udah pesimis mereka bakal menang hehehehehe
dan bener aja, sekolah si x gak masuk final dan sekolah gue masuk final empat-empatnya hahahahaha
dan alhamdulillah gue dapet juara satu wahahahahahahaha
bener-bener kebales deh
gue seneng banget
biar, biar dia liat kalo main bersih itu hasilnya bakal bagus hehehehehe

what a sweet revenge :D

Tuesday, February 22, 2011

jika aku harus memilih, maka aku tidak akan memilih

sekarang kata-kata rizky hanggono di film ungu violet itu udah gak gue pegang lagi
kalo dulu-dulu gue akan terus jalan dengan dua atau lebih opsi di tangan, sekarang gue harus pilih. salah satu.
gue nulis ini gak bermaksud pamer, narik simpati ato meminta belas kasihan. gak kok, cuma sekedar sharing hehehehe

ehem,
buat yang cukup dekat sama gue pasti tau kalo belakangan ini gue lagi super duper galau
JYJ mau dateng ke Indonesia tanggal 9 April nanti
dan untuk bisa melihat mereka kita harus punya tiket
dan tiket itu rebutan sama ratusan, ribuan, puluhan ribu ato berapalah fans mereka yang juga mau nonton *tiket di bangkok abis dalam waktu 5 menit. gila*
selain itu, buat dapet tiket gue harus punya.... DUIT
iya, duit. apa sih jaman sekarang yang gak pake duit?

yang cukup deket sama gue juga pasti tau ini: gue bokek melulu
kadang geu kasihan sama diri gue, karena bernasib bokek hehehe
tapi gue gak nyesel
justru karena keadaan ini gue jadi lebih bisa menghargai uang
bisa lebih mandiri

okeh, balik lagi ke masalah tiket JYJ
awalnya diprediksi antara 500rb sampai 4 juta
oke, bagus banget gue ngerampok atm di kampus apa?
ato seperti kata nepi, gue ngepet aja?
mahal abis deh ah
tapi kenyataannya gak sampe segitu. cuma 500rb sampe 2,5 juta
CUMAAAAAA??????

gue galau dan mulai membuat kotak jeje (jeje itu panggilannya Jaejoong, personel JYJ)
tapi karena gue juga butuh buku, maka gue memutuskan buat melepas kotak jeje itu sehingga iya berpulang ke Rahmatullah
toh waktu itu juga belom jelas apa JYJ jadi dateng apa gak
jadi duitnya gue pake buat beli buku sama ngalay bareng si indro dan nepi dan eka dan lain-lain hehehehehe

ternyata eh ternyata JYJ jadi dateng cuy!!!
gila, si priska makin galau junsu. sedangkan anprit dan iyo galau yoochun
mau gak mau (pasti) gue ikutan galau (lagi) *apalagi ada temen gue yang bilang kalo ini tuh seperti dream come true*
mau nontooooooonnnnnn~~~
mau liat jeje nyanyi secara live huhuhuhuhu

gue dan anak-anak pun menyusun rencana dibantu nepi, selpi dan si indro
gue mulai nabung lagi
tapi di satu sisi gue pesimis bakal dapet tiketnya secara fans di sini pada gila juga
berapapun mereka bersedia buat bayar
gue mana masuk itungan
apalagi pas gue tanya anak-anak ternyata tabungan gue cuma ada satu per TIGA PULUH duit mereka
guling-guling deh kan gue

gue mulai nabung lagi dan giat jualan
sebenernya kepikiran juga sih mau pinjem duit
tapi, ah, masa mau nonton aja gue pinjem duit sih?
gue pengen minta bokap juga gak enak dan gak mungkin
bokap lagi gak ada duit dan sebentar lagi seratus harian nyokap
gue pengen jual kucing gue, tapi masa gue setega itu sih?

tapi, kayaknya gue bakal merubah prioritas gue. dan itu harus
gue harus bisa milih
dan sekarang, tiket JYJ bukan prioritas utama lagi buat gue
i've decided it

tadi sore, pas gue lagi main sama jiji, kucing gue, gue denger bokap lagi ngobrol di telepon sama temennya
bokap minta maaf karena gak bisa ngirim duit karena bokap sendiri bener-bener gak punya duit
terus pas mau berangkat sholat magrib tadi, pas kakak gue minta duit buat beli lauk, bokap bilang suruh pake duit kakak gue dulu soalnya sama sekali gak punya uang

gue gak enak
gue ngerasa kok tega banget ya, gue nyimpen duit buat beli tiket konser sedangkan keluarga gue sendiri punya kebutuhan?
gue egois banget
padahal beban bokap udah banyak banget selama ini
uang buat seharu-hari, ongkos kuliah gue, uang kuliah, ongkos bokap sendiri, ngirimin mbah putri dan adek-adeknya bokap, dan buat selamatan nyokap (nanti tanggal 3 maret nyokap 100 hari)
dan itu butuh biaya yang gak sedikit
sedangkan gue? gue malah cuma mikir mau liat jeje
gue ngerasa takut nyesel karena kapan lagi dia dateng ke Indonesia
gue agak takut jadi cengo pas yang lain ngomongin konser JYJ
yah gitu-gitu deh

gue akuin jeje emang bikin galau guling-guling gak karuan
tapi buat gue, bokap jauh lebih penting dari jeje
selama ini bokap yang selalu ada buat gue, nyokap dan kakak-kakak gue
jadi, tiket JYJ bukan lagi prioritas utama buat gue
kalo dapet ya syukur. kalo gak yaudah gak apa-apa
kalo kata selpi, yang penting udah usaha. masalah dapet apa gak nya itu urusan nanti
iyap, bener banget dan gue setuju
gue bakal terus usaha kok, ngumpulin duit
tapi gak diprioritaskan buat tiket itu
maka dari itu gak ada lagi kotak jeje jr. dan sebagainya hehehehe

dan buat yang udah bantu gue selama ini (terutama selpi, indro dan nepi sasmita petualang)
makasih banyak yah
gue sangat menghargai itu. sangat sangat sangat
dan lo pasti ngerti lah hehehehehe

prit, pris, yo nanti kalo gue gak dapet, gue titip oleh-oleh buat abang jeje yah
itu juga kalo gue punya duit hehehehe
dan gue juga minta diceritain hehehehe

gue bakal terus usaha buat ngumpulin uang walau itu bukan lagi prioritas
perkara dapet apa gak itu urusan belakangan hehehe


salam tempel,
savit

Saturday, January 22, 2011

Jujur, saya iri...

gue ngiri banget sama indro
kemaren dia sms gue minta tolong ngecek-in SIAK-NG nya
irs nya udah disetujuin belom sama PA nya (PA di sini artinya bukan idiot ya, tapi Pembimbing Akademis)
pas banget gue lagi online, jadi gue buka lah om SIAK tersayang itu
pertama gue liat di riwayat akademisnya dulu, tulisannya belom disetujuin
terus gue buka irs nya dan emang belom disetujuin *gak percayaan banget ya gue orangnya*

langsung gue sms indro
tapi setelah beberapa detik sms nya terkirim, gak ada balesan padahal biasanya dia cepet bangt kalo bales sms
gue telepon aja, mumpung kompi gue emang deket telepon
pas gue mencet nomernya dia, gue menemukan pesan dari PA nya
PA nya nanya gimana kabarnya dia, terus ngomentarin nilai-nilai nya semester ini yang bagus-bagus *azekk dah indrooooo*, ngasih kritik juga, ngedoain biar si indro bisa cum laude (bahasa indonesia nya: kumlaut), nanyain nanti mau ambil PK (Program Kekhususan) berapa, dan nanya jumlah sks yang dia ambil udah fix apa belom karena masih bisa ditambah lagi

gue bilang sama indro di telepon kalo belom disetujuin tapi ada pesen dari PA nya
si indro pun minta tolong sama gue buat ngebales pesan dari PA nya itu
jujur ya, gue ngiriiiiiiii banget sama indro
PA gue ma selpi gak pernah nanya-nanya gitu
bukannya apa-apa, tapi gue sama selpi udah mati-matian banget bertarung di ladang fh *ajijiye bahasa gue*
ditanya apa kek. minimal nanya udah fix apa belom mata kuliah yang gue dan selpi ambil
ini kaga. langsung disetujuin gitu aja
yah, enak sih jadi kita gak usah ribet minta ini itu
tapi kan jadinya gak ada komunikasi
jadi berasa sendiri deh huhuhuhu

makanya, wahai kalian yang dapet PA yang perhatian, harap menggunakan waktu yang kalian punya dengan sebaik-baiknya *gak nyambung

oke deh, gitu aja
hanya mau menyampaikan keluh kesah lewat tulisan (padahal tadi udah sms selpi dan udah komen ke notes bpm dengan kata-kata yang songong, karena gue kira si meli yang ngetag gue hahahaha)

salam tempel *ngarep

Tuesday, January 18, 2011

Hope is a dream that never sleeps

It doesn’t matter if I’m lonely, whenever I think of you
A smile spreads across my face.
It doesn’t matter if I’m tired, whenever you are happy
My heart is filled with love.
Today I might live in a harsh world again.
Even if I’m tired, when I close my eyes, I only see your image.
The dreams that are still ringing in my ears
Are leaving my side towards you.

Everyday my life is like a dream.
If we can look at each other and love each other
I’ll stand up again.
To me, the happiness of those precious memories
Will be warmer during hard times.
For me, hope is a dream that never sleeps.

Like a shadow by my side you always
Quietly come to me.
To see if I’m hurt, to see if I’m lonely everyday
With feelings of yearning, you come to me.
Even if the world makes me cry, I’m okay.
Because you are always by my side.
Like dust, will those memories change and leave?
I’ll keep smiling to ease my heart.

Everyday my life is like a dream.
If we can look at each other and love each other
I’ll stand up again.
To me, the happiness of those precious memories
Will be warmer during hard times.
For me, hope is a dream that never sleeps.

No matter how many times I stumble and fall
I’m still standing like this.
I only have one heart.
When I’m tired you become my strength.
My heart is towards you forever.
So I swallowed the hurt and grief.

I’ll only show you my smiling form.
It doesn’t even hurt now.
I’ll always hold on to the dreams I want to fulfill with you
I’ll try to call for you at the place I cannot reach
I love you with all my heart.

to: my friends

my friends...
the happiness shared together with great memories
and now,
the place we are together is a heaven, no matter where it is
thanks for the unforgettable journey with you
we'll never forget these moments
great time ever, there we are all together


p.s. diambil dari max's diary dengan beberapa perubahan kecil
ngena banget ya, sama kayak perasaan gue buat lo semua :))

Monday, January 10, 2011

found you

lagu ini sukses banget bikin gue selevel sama anprit: senyum-senyum sendiri (walaupun kami baru patah hati karena foto dari twisted stars)
judulnya found you. cekidot!

Honestly I didn't know at first
Though there was a coincidental meeting
Until now more than happiness
I learned a lot more about pain

I had a lot of tears
But I'll only give you laughter
I finally found my other half
My heart is racing like this

I found you, my love, the person I've been looking for
I want to embrace you passionately
Stay still and close your eyes
So that I can kiss you
I love you, I love you
I found you, the one person to stay beside me

I had closed my heart
But to you I'll give my heart
I finally found my other half
My heart is racing like this

I found you, my love, the person I've been looking for
I want to embrace you passionately
Stay still and close your eyes
So that I can kiss you
I love you, I love you
I found you, the one person to stay beside me

The person who embraced my wounded heart and painful scars
I want to give you even more love always

I found you, my love, the person I've been looking for
I want to embrace you passionately
Stay still and close your eyes
So that I can kiss you
Stay still and close your eyes
So that I can kiss you
I love you, I love you
I found you, the one person to put beside me

Thank you for coming to my side...

Friday, January 7, 2011

Kemarin dan hari ini #1

ini bukan refleksi hari-hari gue. apalagi pijat refleksi *emang gue buka panti pijet apa
gue cuma mau nulis aja apa yang gue lakuin kemarin dan hari ini (hari ini di #2 ya)
gak maksud nge-galau, tapi maaf ya kalo ada unsur galau di dalamnya hahaha

KEMARIN
kemarin hari kamis. biasanya kalo hari kamis gue ada HIN sama Antrop. tapi berhubung udah libur, gue jadinya berleha-leha aja di rumah. tapi kamis kemarin gue entah kenapa pengen banget ke toko buku. yah, sebenernya gue pengen beli komik sih hehehe. rabu malemnya gue tanya boim bisa ikut apa gak, dia udah ada janji. tika juga gitu. gue mau telepon dila tapi udah malem, gak enak. paginya gue telepon dila, dia bisa. azekk hahahaha
gue janjian jam sebelas di depan cfc detos baru ke TM *cari yang diskon dong hahahaha
rencananya gue jam setengah sebelas jalan, dan sebelumnya gue internetan aja cari commercial ad nya Seoul. mantep abis. kreatif dah pokoknya keren hahahaha. gue sukanya yang PAN (agency gitu), Dong Bang Shin Ki, Super Junior dan SNSD.
abis itu gue ngobrolin masalah jumlah sks yang bakal diambil di semester depan. padahal bokap udah teriak-teriak nyuruh gue mandi
dan, akhirnya mandilah gue

pas gue jalan, seperti biasa, 04 ngetem di tiap gang. jalannya juga kayak anak keong racun dah, lamaaaaaa.... mana macet lagi di deket pertigaan al huda
jejejejejejeng pas di bella cassa, 04 nya distop polisi. ada razia. eaaaa alamat telat nih gue. gak enak dah sama dila
surat-surat si supir diperiksa. tapi gue gak liat itu polisi bawa surat tugas. emak-emak di sebelah gue mulai rempong dan mbak-mbak di depan gue mulai ganjen nunjuk-nunjuk polisinya yang ganteng dan muda mana eaaaa
insting hapid gue (yang nilainya ngepas) pun menyala. gue inget kata pak yoni dan pak pane (padahal inget kata-kata bang ganjar) kalo ada yang kayak gini, kita berhak nanya mana surat tugasnya, dan gue udah bikin simulasi aja kalo tiba-tiba digeledah
polisi: "maaf, anda harus saya periksa"
gue: "maaf, ada surat tugas dan surat dari pn depok?"
polisi: "ini dalam rangka razia"
gue: "saya gak peduli. saya mau ada surat tugas dan surat izin dari pn. kalo gak ada ini gak sah, kecuali tertangkap tangan. tapi gak ada tertangkap tangan kan?"
ahahahahahahahahah *najis*

okeh, setelah si supir selesai mengurus masalahnya, 04 pun melaju dengan indahnya dan...
macet lagi di terminal agagagagagagagaga
gue udah ngegerundel aja dalem hati. kapan sampenya nih kalo gini
akhirnya gue telat hampir setengah jam. gue nyari-nyari di mana dila, gak atunya dia juga baru nyampe. untung aja
trus kita berdua langsung ke TM, nyari buku. pas di tumpukan depan gue liat jejeran buku diary si bocah tengil
dalem hati gue, "eaaa telat banget gue udah punya tiga-tiga nya ahahahahahaha"
trus gue liat-liat siapa tau ada yang nomor empat, soalnya kata dimas udah ada sampe enam di amerika. pas gue liat, eh ada. yaudah, gue langsung.... cek harga. abis itu gue sabet dah tu buku hahahaha
terus gue nyari miiko, dan galau. gue pengen beli miiko tiga biji, tapi duit nya sayang. apa si bocah tengil gue balikin aja? ah, tapi gue pengen baca tuh buku. mana gue belom beli komik lainnya lagi *dilema*
akhirnya gue putuskan buat beli diary si bocah tengil, sama miiko nomor 8 dan 9
dila beli buku apa gitu, judulnya panjang tapi yang jelas gayanya cina klasik gitu ada cewek naik naga
pas mau bayar, ternyata miiko 8 agak eror. gue stay cool aja. bodo amat, pokoknya gue mau beli itu gak peduli gimana caranya. pembeli itu raja *daradam daradam daradam daradam*
tapi gue kasin juga sih sama mbaknya. tapi ya, gue udah lama banget nyari cerita yang miiko jadi gede dan adanya di nomor 8

abis beli buku, gue sama dila makan di hokben
gue dilema lagi mau beli yang mana. gini nih kalo duit ngepas hiks
akhirnya ujung-ujungnya gue beli hoka hemat lagi sama teh kotak ahheeeyyy
abis itu nemenin dila beli roti buat ibunya di groundfloor. uwidiiihhh tu toko jelmaan bretolk kali yah. rotinya sama semua cing *yah gak semua juga sih. 95 persen sama lah*
gue ngiler pengen beli sebenernya, tapi inget masih ada roti di rumah
gak jadi deh heu
abis itu gue sama dila pulang, naik 04 dengan hati yang riang gembira lalalalalala

malemnya, gue ngelanjutin tugas mulia (baca: donlot album dbsk) yang dengan bodohnya gue cancel padahal tinggal semenit lagi di pagi hari ajajajajajajaja
abis itu gue menggalau bingung mau jadi ambil linfak yang mitologi yunani apa gak sambil smsan sama anprit
dan, tidur lah gue dengan jumawa nya
jeng jeng jeng lupa segalanya

Monday, January 3, 2011

the comeback of Keep Your Head Down

kemarin kan gue nulis tentang KEEP YOUR HEAD DOWN, ya
dan di postingan kemarin juga udah gue kasih tau kalo itu adalah judul dari single nya Yunho dan Changmin yang bakal dirilis tanggal 5 nanti MV sama albumnya
tapi ternyata nih, audio nya udah keluar dan bikin kontroversi
kenapa?
katanya liriknya nyindir JYJ - Junsu Yoochun Jaejoong, yang keluar dari DBSK/TVXQ gara-gara ribut sama manajemennya
dan ternyata setelah gue baca, liriknya emang menjurus ke sana
sedih deh, padahal gue dan yang lain ngarep banget kalo mereka bakalan balik lagi sama-sama :'(((
apalagi waktu lagi fan meeting, Changmin bilang gini, "Only when the five of us are together we are called TVXQ" (makanya kan gue gak nyebut TVXQ tapi Yunho dan Changmin / HoMin)
mereka (Yunho dan Changmin) juga sebenernya gak mau pisah sama Junsu, Yoochun dan Jaejoong. iyalah mereka debut taun 2003 dan sebelum debut paling gak mereka udah bareng selama dua taun
beneran deh, cassie di manapun pasti sedih banget *termasuk gue
ih itu manajemen mereka rese deh, yang nulis lirik lagunya juga siapa sih? menyebalkan banget :@

oh iya, ini liriknya (yang gue tebelin yang dianggep nyindir banget ya):

KEEP YOUR HEAD DOWN

Keep your head down U-Know time (Max)
You know what time it is?
This is return of the king

(Everything has ended) I didn’t even start yet
(We broke up) I haven’t even heard the reason yet
Everyone around me keeps asking me why I’m like this
Why are you like that, why are you like that? I’m already the bad guy

(If it’s a sin) If loving you was a sin
(If that was a shin) If being genuine is a sin
(I’ll keep it low, I’ll keep it low) I’ll hold it in and stand my ground

(Keep your head down)
You look pretty, but inside you’re so different, that’s what I’m afraid of
(Keep your head down)
I said I loved you but I’ll let you go

(Why?) Did you leave me so easily
(Why?) Did I look easy to you?
(Why?) My heart is ripping to shreds
(Why?) If every moment was a dream
(Why?) If only I had the time to set it right
(Why?) I prayed for your happiness

I was always satisfied with having you
I was happy to dream the same dream as you no matter what they said
I had to let you go, but I’m just walking my path anyway
Now I’m just chillin’, Feel like I’m healing

It’s too late, you said you can’t come back
You’ve always believed that I’d crumble without you
That’s a misunderstanding, why would I do that? why, why, I told you I wouldn’t

(Hey) I was really, really sad, because you were so immature
and I was afraid you’d meet someone bad (Why? baby)

(Keep your head down)
You’re really pretty, but that’s all there is to you, there’s nothing important inside of you
(Keep your head down)
A nail is driven into the heart that is holding in the pain of love

Ha~ Don’t play with people like that
In front of me, all you do is speak of lies
You’re such a two-faced person
(Why why why) Since when did our crystal-like feelings become so opaque?
Our love has ended, I’ve let you go, and now my heart is empty
But my future is gesturing towards me to get up and smile
I’m letting you go, live happily (why why why)
One day far from now, far from now, I want to just smile comfortable

(Why?) Why
(Why?) You let go of our love so easily
(Why?) Did you ever think that someone would get worried?
(Why?) I don’t think you know yet
(Why?) Exactly just what you let go of
(Why?) Just remain there and watch me grow

(Keep your head down)
Erased, disappeared, you’ve burned to death in my heart
(Keep your head down)
Erased, disappeared, you’ve died in my heart and you no longer exist



super menyebalkan deh, Yunho sama Changmin dipaksa nyanyi ini
mana buat come back nya mereka lagi heu

tapi, ayo harus KEEP THE FAITH mereka balik lagi sama-sama
2011: JYJ RULES!
biarin mereka kerja keras biar bisa membebaskan Yunho-Changmin dan bisa berlima lagi
amin.....


Only when the five of us are together we are called TVXQ - Max Changmin
















Junsu - Yoochun - Jaejoong - Yunho - Changmin