Friday, September 3, 2010

Menohok jeng... jeng... jeng...

ya, jadi ceritanya tuh gue minjem bukunya priska yang judulnya the Alchemist karangan Paulo Coelho. sebenernya gue udah lama ngincer ni buku, terlebih pas gue tau kalo Rauf Firdausi Prasodjo, yang mantan ketua osis sma 8 itu, yang anaknya Imam Prasodjo itu, suka sama buku ini. gue pengen beli di tm bookstore waktu itu, dapet diskon jadi cuma 20 ribuan aja. tapi gue gak jadi beli dan malah beli buku-buku nya jaqueline wilson, michael ende dan konco-konconya itu. sekarang ni buku udah mahal. gue merana hahahahahaha *salah sendiri

tada~~~
untungnya gue punya temen yang maniak baca buku (dan jung yong hwa)
yep, tak lain dan tak bukan adalah priska. gue pun meminjan buku itu dari dia, dan membacanya dengan jumawa. belom selesai sih, tapi gue sadar kalo ni buku bagus banget. beneran. belom selesai aja ini udah gimanaaa gitu bagusnya. banyak kaimat yang menohok, sampe-sampe gue kasih post it buat nandain kalimat-kalimat itu.

tapi yang paling gue suka adalah ini:
"kalau kita bergaul dengan orang-orang yang sama setiap hari, seperti yang dialaminya di seminari, pada akhirnya kita menjadi bagian hidup orang itu. lalu kita ingin orang itu berubah. kalau orang itu tidak seperti yang dikehendaki orang-orang lain, maka orang-orang lain ini menjadi marah. orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bahaimana orang lain seharusnya menjalani hidup, tapi mereka tidak tahu bagaimana seharusnya menjalani hidup sendiri."

oh yeah. menohok sekali bung. lo juga ngerasa kan?
kalo kita telah terbiasa sama orang-orang yang itu-itu aja setiap hari, kita hidup sama mereka, mereka pun menjadi bagian hidup kita. bagus sih sebenernya, kita bisa punya keluarga baru dan itu juga menunjukkan kalo kita bisa beradaptasi seperti kata buku biologi. udah gitu berarti kita juga gak egois karena kita bisa menerima dan menyayangi orang lain.

tapi sadar gak kalo kita malah jadi bergantung sama mereka? oke, gue gak maksud buat bilang kalo punya temen yang deket banget bisa bikin lo bergantung sama orang lain. itu tergantung masing-masing sih. tapi yah, begitulah hehehehe
gue pribadi paling sering main sama si epih dan si indro. sama nepi dan neno juga. gue ngerasa kalo gue bergantung sama mereka. kalo gue begini, gue mau mereka juga begitu ato paling gak temenin gue lah. gue jadi gak enak sama mereka. nyusahin mereka kan jadinya klo gini. payah yah gue... dan kadang itu membuat gue takut mereka bakal ninggalin gue hiks *lebay

dan ini juga...
"beginilah dusta terbesar itu: bahwa pada satu titik dalam hidup kita, kita kehilangan kendali atas apa yang terjadi pada kita, dan hidup kita jadi dikendalikan oleh nasib. demikianlah dusata terbesar itu."

kita emang suka kehilangan arah dalam hidup. iya kan? merasa labil, galau, gak semangat, mau mati aja. tapi itulah, itu adalah dusta yang terbesar karena pada saat-saat seperti itu harusnya kita mendekatkan diri pada Allah bukannya malah jadi kehilangan arah gitu. harusnya kita bertawakal dan berikhtiar. dasar manusia...


gue gak mau munafik. jujur, gue juga gitu kok
daebak

1 comment:

  1. ooo... Sapit! Bener juga ya... Ya, emang ga seharusnya kita bergantung sama orang lain, tapi bukan juga kita malah menghindari orang kan? Karena dengan mengenal banyak orang kita jadi tahu bagaimana cara menghadapi lebih banyak orang.

    *btw... jauh dimata, dekat dihati lho!

    Dannn... gue setuju... Bukan jadinya kita loose control thd hidup kita. Tapi kita harus berusaha merebut setir khidupan dan mengubah nasib menjadi lebih baik dengan menguatkan diri dulu ---> ke Allah SWT!

    Caiyo, Sapit!

    ReplyDelete